Pernikahan Adat Bima, Peta Kapanca

Dalam pernikahan suku Bima, salah satu suku di Provinsi Nusa Tenggara Barat, ada suatu rangkaian acara adat/budaya khusus dalam prosesi menjelang pernikahannya. Sebelum esoknya diadakan akad nikah, pada malam H-1 diadakan acara yang disebut dengan Malam Peta Kapanca. Acara ini ditujukan khusus kaum Hawa. Dimana calon mempelai wanita dan orangtua perempuanmelakukan mengundang tamu-tamu yang semuanya perempuan saja.

Malam peta kapanca 2016 (keponakan ku)
Pada gambar diatas  adalah gambar yang aku abadikan di tahun 2015 saat acara malam kapanca keponakan aku yang lebih tua dari aku. Heran? Yap keponakan aku lebih tua karena ia adalah cucu dari kakak kandung ibu ku yang pertama. Sedangkan ibuku adalah anak yang ke duabelas. Sehingga, bisa dibilang ibuku adalah nenek muda.Pihak mempelai sengaja mengadakan pernikahan setelah hari raya Idul Fitri agar keluarga yang tinggal diluar kota seperti aku and keluarga, bisa hadir sekalian dengan mudik lebaran Idul FItri.
Malam Kapanca adalah malam dimana calon mempelai perempuan didandani dengan baju adat Bima, namanya "baju lambung". Mempelai duduk di sebuah panggung kecil (pelaminan) yang telah dihias dengan hiasan pelaminan khas kain warna-warni, dengan didampingi oleh ibu dari mempelai laki-laki dan mempelai perempuan di samping kiri dan samping kanannya. Dalam acara ini sesuai dengan nama acaranya, peta kapanca, artinya dari bahasa Bima adalah menempelkan pacar pada telapak tangan mempelai perempuan. Pacar ini, bagi yang belum tahu, adalah pewarna alami yang biasa digunakan untuk mewarnai kuku. Yang memakaikan pacar juga adalah beberapa ibu-ibu sesepuh atau tetua yang di pilih di lingkup keluarga yang sudah berpengalaman dalam berkeluarga. Ada juga proses pelemparan beras kepada tamu undangan, mungkin ini dimaksudkan agar keberkahan acara silaturahmi ini juga dapat sampai ke diri para undangan.

Pada acara ini juga ada semacam kasidah menyanyikan liriknya berupa nasihat bernuansa religi dan dzikir kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, juga ada penyampaian petuah singkat dari tetua untuk mempelai dan tamu undangan yang datang ke acara. Di akhir acara ada pembagian berkat berupa telur rebus yang ditancapkan di ujung stik bambu, yang telah dihias dengan kertas warna-warni serta kotak-kotak berisi kue juga untuk para tamu undangan. Di akhir acara, untuk berpamitan tamu bersalaman dan memberi selamat kepada pemilik acara.

Sekian

No comments:

Post a Comment